Minggu, 14 Oktober 2012

I’ve Bought You, So You Are Mine !



Author     : Park Eun Seok a.k.a YuRa
Judul       : I’ve Bought You, so You are Mine !
Genre      : Yadong NC21, kekerasan
Maincast :
ü  Kim Young Woon (kangin super junior)
ü  Park Sung Mi (author or reader)
ü  Siwon (Siwon super junior)
ü  Shindong (Shindong super junior)
ü  Another cast

Annyeong *lambai-lambai* readers, FF ini ada untuk suatu misi yaitu membuat suami saya (baca:Kangin) seterkenal dongsaengnya (baca:Kyuhyun) di dunia FF yadong, hehehe,,,buat readers yg pengen kenal Yura, bisa add fb Yura (Kanginsaranghe asianlover) atw twitter Yura @aYURAcoon_ELF90. So, Happy reading ‘n don’t be a silent readers ^_^
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

“Sekarang kita sudah resmi bekerja sama, Young Woon-sshi ! semoga semuanya berjalan lancar sesuai rencana !” Kata Siwon sambil menjabat tanganku.

Aku Kim Young Woon, dan aku adalah kepala Gangster no 1 di Korea. Semua orang takut padaku, kepolisian pun tak pernah berhasil menangkapku karena aku begitu pandai mencuci tangan. Saat ini aku sedang bekerja sama dengan Siwon, kepala ganster no 1 di China.

Tak berapa lama Lee Hyuk Jae datang menghampiri kami, dia adalah pemilik sekaligus panderer club mewah tempat aku dan Siwon bertemu ini.

“Kalian sudah selesai membicarakan bisnis ? sekarang kalian harus bersenang-senang disini ! nikmatilah servis yang aku berikan untuk tamu VIP club ku ini,,,” Hyuk Jae menjentikkan jarinya, dan
sesaat setelah itu seorang bodyguard membawa beberapa wanita dengan pakaian yang super mini ke hadapan kami.

“Ha,,ha,,Kalian akan menyukai yeojja-yeojja ini, mereka yang terbaik di club ku bahkan yang terbaik di Seoul,,,Kajja, pilih mana yang kalian suka !” Katanya lagi.

Siwon terlihat begitu bersemangat mengamati semua yeojja di depannya, bahkan ia mendekati mereka satu per satu. Aku ? aku sama sekali tak tertarik dengan mereka, jadi kualihkan pandanganku sambil menenggak vodka di tanganku.

“Wae ? kau tak tertarik dengan mereka, Young Woon-sshi ? apa mereka kurang cantik ? Ah, aku tahu ! aku rasa kau butuh yang lebih dari mereka ! Bodyguard, bawa kemari yeojja bernama Sung Mi itu !” perintah Hyuk Jae pada bodyguardnya.

Tidak berapa lama bodyguard itu kembali bersama dengan seorang yeojja yang menurutku masih sangat muda dan cantik. Hyuk jae menyuruhnya berdiri di samping yeojja-yeojja yang sebelumnya dia tawarkan padaku dan ia benar-benar terlihat cantik dan fresh saat berdampingan dengan yeojja-yeojja murahan itu walaupun dengan penampilan dan make up yang aku rasa terlalu berlebihan untuknya.

“Wae ? Kau terpukau melihatnya, Young Woon-sshi ? matamu benar-benar jeli ! kenalkan, yeojja ini adalah bintang baru di club ku. Perkenalkan dirimu, manis !” perintah Hyuk Jae pada yeojja itu.

“Annyeong haseyo, Park Sung Mi imnida,,,” ujar yeojja itu sambil membungkuk sopan.

“Dia baru datang dari desa, jadi masih benar-benar fresh ! tapi untuk mencicipi yeojja ini tidak murah, lho !” Hyuk Jae mendekati yeojja itu dan bisa kutangkap ekspresi ketakutan dari matanya saat tangan Hyuk Jae mengelus lehernya dari belakang dan bibir Hyuk jae menggumamkan kata 1juta won semalam.

“Aku ingin yeojja itu ! Aku akan membelinya, 50juta won ! tapi ia harus menjadi milikku selamanya !” Kataku tegas.

“Wwaahh, Young Woon-sshi ! aku kalah cepat darimu, sebenarnya aku juga tertarik dengannya tapi aku mengalah saja ! aku pilih yeojja seksi ini !” kata Siwon sambil menarik seorang yeojja yang berdiri di dekatnya.

“Apa kau serius, Young Woon-sshi ? kau mau membelinya 50juta won ?” tanya Hyuk Jae ragu dan aku mengangguk mantap.

“Oke, kuberikan yeojja ini padamu tapi aku ingin cash sekarang juga !” panderer ini benar-benar cinta uang.

Aku meminta anak buahku mengurus semuanya, dan aku memutuskan segera membawa yeojja ini pulang. Sesampai di rumah, aku menyuruhnya membersihkan diri dan berganti pakaian dengan kemeja milikku di kamar sedangkan aku membereskan beberapa dokumen bisnis di ruang kerja. Setelah aku rasa semuanya selesai, aku memutuskan masuk ke kamar dan tertegun melihatnya.

Yeojja itu duduk manis di tengah-tengah ranjang king size ku dengan memakai kemeja yang begitu kebesaran untuknya. Wajahnya tak lagi terbalut make up tebal seperti tadi dan tenyata ia jauh lebih cantik seperti ini. Rambutnya setengah basah dan kakinya terekspose jelas karena kemejaku hanya mampu menutupi pangkal pahanya. Aku membuka jas dan dasiku, menyisakan kaos tipis berwarna putih, berjalan mendekatinya lalu duduk di tepi ranjang.

“Aku Kim Young Woon, berapa usiamu ?” aku mulai membuka pembicaraan.

“20tahun, tuan !”

Yeojja itu perlahan mendekat padaku, melingkarkan tangannya pada leherku dan mencium pipiku lembut. Tangannya perlahan memasuki kaos tipisku dan meraba abs ku pelan, sontak aku mendorong tubuhnya dan memandangnya heran karena beberapa saat lalu ia masih takut padaku.

“ kau sudah membeliku seharga 50juta won, tuan ! lakukan apapun yang kau inginkan padaku !” katanya sambil tersenyum manis.

Mendengar ijin yang ia berikan, aku langsung saja menyambar bibirnya. Aku laki-laki normal dan siapa yang tidak tergoda jika ditawari tubuh seksi dan wajah cantik seperti ini ?. Dengan tidak sabar, aku membuka kemeja yang ia pakai dan meremas payudaranya yang masih terbungkus bra berwarna hitam. Ia menggeliat pelan dan merebahkan dirinya di ranjang sambil menarikku menindih tubuh mungilnya. Aku bisa merasakan jantungnya berdetak kencang dan tubuhnya sedikit gemetar.

“Apa kau takut ? ini pertama untukmu ?” Tanyaku dan ia mengangguk pelan.

“Kenapa kau mau melakukannya ?”

“karena tuan sudah begitu baik mau membeliku dan menyelamatkanku dari tempat menakutkan itu,,,lebih baik aku melayani tuan seorang daripada harus melayani semua pria yang menyewaku nantinya,,,aku akan mengabdi pada tuan, dan akan menuruti semua keinginan tuan,,,” jawabnya polos.

Aku menciumnya lagi karena begitu gemas dengan jawaban dan tatapannya yang polos padaku. Aku melucuti pakaian yang tersisa di tubuhnya, perlahan agar ia tenang dan tidak takut padaku. Entahlah, rasanya aku ingin menjamah sekaligus melindunginya di waktu yang bersamaan. Kupijat lembut buah dadanya yang terlihat menggiurkan sambil sesekali kumainkan nipplenya.

“Aahh, tuan,,,”desahnya pelan.

Aku melukis begitu banyak kissmark pada leher dan dadanya yang putih mulus, lalu mulai mengulum buah dadanya. Tanganku bergerak menuju pangkal pahanya dan menarik celana dalam yang ia kenakan. Aku kagumi tubuh telanjangnya di bawah tubuhku, begitu indah dan menggiurkan untuk kuabaikan. Segera saja kutelusuri vaginanya dengan jariku membuat Sung Mi menggeliat seksi.

“Aahh,,,tuan, apa yang kau lakukan ? kenapa,,,aku,,,merasa aneh ?”
Vaginanya berkedut-kedut menandakan ia akan orgasme, kumasukkan salah satu jariku dan mengoyak vaginanya cepat semakin merangsangnya. Ia orgasme untuk pertama kali, kepalanya menengadah ke atas dan memejamkan mata, semakin membuatnya terlihat seksi di mataku. Aku begitu tidak sabar mencicipi tubuhnya jadi dengan cepat aku menelanjangi tubuhku sendiri dan mengocok juniorku yang sudah demikian kencang. Kuposisikan juniorku senyaman mungkin di depan vaginanya dan mulai berusaha menerobos kesuciannya.

“Aarrgghh,,,appo,,,appoyo,,,hiks,,,” ia menangis merasakan sakit saat juniorku perlahan melesak ke dalam vaginanya. Aku merasa iba melihatnya kesakitan tapi sisi lain diriku begitu ingin menjamahnya dan ternyata sisi nappeunku lah yang menguasai otak. Kuhentakkan juniorku merobek darah keperawanannya, dan bisa kulihat ia meringis menggigit bibir bawahnya. Ayolah, jangan semakin membuatku terangsang. Kuciumi bibirnya lembut, mencoba mengalihkan rasa sakitnya dan kudiamkan juniorku untuk membiasakannya.

Aku seorang kepala gangster dan bisa kujamin aku bukan namja yang penuh dengan kelembutan. Walaupun aku mati-matian berusaha tidak menyakitinya tapi setiap mendengar dan melihatnya mendesah membuat sisi liar diriku yang menang.

Aku menghentakkan juniorku keras dan dalam pada vaginanya yang masih begitu sempit, dan tanganku begitu tidak sabar meremas buah dadanya yang ikut bergoyang itu.

“Aahh,,,tuan,,,palli,,,ahh” desahnya.

Aku semakin menghentakkan juniorku, tepat menyentuh g spot miliknya berkali-kali. Tanganku meremas pinggangnya dan menariknya agar tubuh kami semakin menyatu. Perasaan ini, perasaan hangat, liar dan membutuhkan yang baru pertama aku rasakan. Yeojja ini seolah sebuah ekstasi yang bisa mencanduku, membuatku membutuhkannya. Perlahan aku rasakan aku akan sampai pada puncakku dan sejenak aku memandangnya yang berada di bawah tubuhku. Ia memejamkan matanya dan mengerang pelan.

“Aarrgghh,,,tuan,,,aku merasakannya,,,lagi,,,” sepertinya ia juga akan mencapai puncaknya jadi aku semakin mempercepat gerakanku.

Kami mencapai puncak bersama, tubuhnya melengkung naik sampai buah dadanya menyentuh dadaku. Aku meraihnya dengan mulutku dan melumatnya ganas seiring gelombang orgasme yang aku rasakan. Setelah jutaan spermaku memenuhi rahimnya, aku melepaskan kontak kami, mencium keningnya lembut dan menyuruhnya beristirahat.

****

Aku terbangun lebih dulu dari Sung Mi dan melihatnya tertidur lelap di sampingku. Kupandangi wajah dan tubuh yang baru saja aku jamah tadi malam, betul-betul sempurna untukku. Kuraih pinggangnya dari dalam selimut yang menutupi tubuh naked kami berdua dan perlahan ia membuka mata merasakan tanganku pada pinggangnya.

“Selamat pagi, tuan,,,” sapanya sambil tersenyum manis padaku.

Sapaannya aku sambut dengan sebuah ciuman yang dalam, dan tanganku semakin merapatkan tubuh kami.

#Tokk,,,tokk

Suara ketukan pintu membuatnya mendorong pelan tubuhku dan melepaskan tautan bibir kami. Aku bangun dan memakai celana pendekku untuk membukakan pintu sedangkan ia melilit tubuhnya dengan selimut dan masuk ke kamar mandi.

“Mianhe Boss, saya hanya ingin mengingatkan anda bahwa sebentar lagi kita harus bertemu Siwon-sshi untuk transaksi baru kita !” Kata Shindong, kaki tangan kepercayaanku.

Setelah membersihkan diri dan memakai kemeja, aku melihat Sung Mi memperhatikanku sambil duduk di ranjang. Lagi-lagi ia menggunakan kemejaku, membuatku ingin terus menyentuhnya, aku pun menghampiri dan menciumnya lagi. Rasanya aku sudah mulai kecanduan menyentuhnya jadi aku bergegas meninggalkan kamar agar nafsuku tidak semakin meningkat jika terus bersamanya. Masih ada bisnis yang harus aku selesaikan dan aku pikir aku harus membeli pakaian untuknya agar ia tidak terus-terusan memakai kemejaku, karena itu sesuatu yang buruk untukku.

Seharian aku menghabiskan waktu dengan kegiatan-kegiatan gangsterku, transaksi, berkelahi, mengancam, membunuh, berjudi, dan segala hal berbahaya lain. Sial ! pikiranku terus saja tertuju pada Sung Mi, aku ingin cepat pulang !

Sesampai di rumah, aku segera menuju kamarku yang pastinya untuk bertemu,,,tidak,,,untuk menyentuh Sung Mi tepatnya. Kulihat ia terduduk di pinggir ranjang sambil memegangi perutnya, saat kuhampiri terlihat ia meringis kesakitan.

“Wae ? apa kau sakit ?” tanyaku khawatir.

#kkrryyuukk

Sung Mi terkejut mendengar bunyi perutnya sendiri, ia menunduk malu.

“Apa kau belum makan malam ?” tanyaku sambil berlutut di depannya.

“sebenarnya,,,sejak tadi pagi,,,ehm,,,saya belum makan, tuan” jawabnya malu-malu.

“Mwo ?! sudah jam berapa ini ? kenapa kau tidak makan ?”

“Tuan belum mengijinkan saya keluar kamar, jadi saya terus berada di kamar ini menunggu tuan pulang,,,”

Aku menarik tangannya dan membawanya ke ruang makan, mendudukan ia di salah satu kursi dan menyuruhnya makan. Terlihat ia makan dengan lahap, mengingat seharian ia tidak makan hanya karena ia merasa aku belum mengijinkan ia keluar kamar.

“Lain kali, kau tidak perlu menunggu ijin dariku hanya untuk keluar kamar ! lakukan apa yang ingin kau lakukan di rumah ini ! kau bebas melakukan apapun sesukamu dan minta apapun yang kau inginkan pada maid !” aku menasehatinya, dan ia hanya mengangguk sambil terus memakan makanannya. Melihatnya makan saja membuatku senang seperti ini, ada apa denganku ?

Kami kembali berada di kamar, setelah ia menghabiskan makan malamnya dan telah berganti pakaian dengan baju tidur yang tadi sempat aku beli untuknya. Aku salah besar, baju tidurnya semakin membuat ia terlihat seksi di mataku padahal hanya sebuah piyama terusan tanpa lengan dengan panjang selutut. Sisi nappeunku kembali terbangun, dan aku segera menciumnya dengan begitu menuntut. Kubuka kancing piyama yang menjadi penyebab bangunnya ‘adikku’ dengan tidak sabar dan meremas apa yang ada di baliknya.

“Ahh,,,tuan,,,” desahnya.

Dengan cepat aku menelanjangi tubuh kami berdua dan menurunkan tubuhku sampai pada ekstasi utama dari tubuhnya. Kujilat lembut bibir vaginanya dan kucubit pelan klitorisnya, membuat ia menggeliat seksi. Satu tanganku yang menganggur bermain-main dengan buah dadanya, meremas dan memainkan nipplenya.

“Aakkhh,,,” pekiknya ketika ia mengalami orgasme yang langsung kutampung dengan mulutku.
Perlahan aku menggulingkan tubuhnya hingga sekarang ia berada di atasku, kusuruh ia memanjakan ‘adikku’.

“lakukan seperti apa yang aku lakukan padamu, puaskan dia !” perintahku.
Dengan ragu-ragu ia memegang juniorku yang telah menegang dan memijitnya lembut. Seluruh syaraf di tubuhku menegang, seakan dialiri listrik jutaan volt setiap ia memainkan juniorku.

“Uuhh,,,” aku melenguh saat ia mulai mengecup dan sedikit menjilat juniorku. Ia tidak pandai melakukan blow job tapi dengan satu sentuhan kecil  dan sederhana darinya saja, aku bisa menggila.
Ia mulai semakin berani memanjakan juniorku, memijit dan sesekali mengulumnya hingga akhirnya aku sampai pada puncakku membuatnya terkejut karena muntahan sperma yang tiba-tiba dan dengan terpaksa ia telan.

“Menungginglah !” aku bangun dari posisiku dan memerintahkannya menungging.

Kubuka pahanya lebar dan memasukkan juniorku lewat belakang, kedua tanganku meraih buah dadanya yang menggantung bebas. Suara desahan kami pun mulai memenuhi kamar.

“Ahh,,,tuan,,,ehhmm,,,aku keluar,,,ahh” ia sudah mencapai puncak, aku pun mempercepat gerakanku untuk menyusulnya.

“Akkhh,,,” aku sampai beberapa saat setelahnya. Tubuh kami berdua ambruk, nafas kami tersenggal-senggal. Kuciumi tengkuk, pundak dan punggungnya dari belakang, menciptakan begitu banyak kissmark. Aku melepas kontak kami dan membalikkan tubuhnya menghadapku, ia tersenyum dan membasuh keringat di keningku. Sung Mi, dia cantik,,,bahkan sangat cantik saat ini,,,kucium ia berulang-ulang dam memeluknya erat hingga kami berdua sama-sama tertidur.

.****

Sung Mi tak lagi berdiam diri di kamar sejak hari itu, ia lebih sering menghabiskan waktu di taman atau bermain air di kolam renang. Saat aku datang, ia akan segera menyambutku dengan berlari kecil kemudian membukakan jasku dan membawanya. Aku pun tak pernah absen memberinya hadiah, entah itu pakaian, perhiasan atau barang-barang mewah lainnya.

 Suatu hari, saat kami berdua menikmati makan malam kami, aku menanyakan bagaimana ia bisa sampai bertemu dan dipekerjakan Lee Hyuk Jae.

“Pamanku yang menjualku padanya,,,untuk menutupi hutang-hutangnya yang menumpuk karena judi,,,” ceritanya.

“kenapa orang tuamu membiarkannya ?”

“Orang tuaku sudah meninggal, tuan,,,sejak aku masih anak-anak ! Paman dan bibi lah yang merawatku, jadi aku harus selalu mematuhi perintah mereka karena  jika aku menolak pasti mereka akan memukulku,,,” ia menunduk sedih.

Aku pun mencari tahu semua hal tentangnya, termasuk paman dan bibi yang merawatnya. Park Jin Young, paman yang menjualnya tak lebih hanyalah seorang pemabuk yang bekerja sebagai pedagang minuman keras ilegal, hanya penjahat kecil untukku.

****

Ini hari ketiga sejak Sung Mi pergi dari rumah, 3 hari yang lalu ia pergi berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan dengan salah satu maid tapi setelah itu ia menghilang begitu saja. Maid yang menemaninya dengan begitu ketakutan meneleponku dan mengatakan kalau ia tak bisa menemukan Sung Mi dimanapun. Jangan kira aku diam saja, aku kerahkan seluruh anak buahku untuk mencarinya bahkan menyisiri setiap inci Seoul tapi ia seperti lenyap ditelan bumi. Berbagai pertanyaan muncul di benakku, apa dia tersiksa tinggal bersamaku ? apa ia menemukan namja lain ? apa justru ia diculik oleh salah satu musuhku ? Sial ! Sial ! kemana yeojja itu ?!

Tepat hari ke 9 saat aku berada di China untuk urusan bisnis, aku melihatnya memasuki sebuah hotel bersama seorang namja atau lebih tepatnya ahjusshi. Brengsek ! ia benar-benar menemukan namja lain ! Tak akan kuampuni kau, Yeojja murahan ! aku membuntutinya masuk hotel dan langsung mendobrak pintu kamar 208 yang baru saja ia masuki.

Aku menghajar ahjusshi itu membabi buta, mungkin ia mati karena aku melihatnya diam tak bergerak di depanku. Kualihkan pandanganku pada Sung Mi dan ia begitu ketakutan melihatku mendekatinya. Kuraih pergelangan tangannya dan menyeretnya keluar dari hotel. Semua orang yang melihat kami dan berniat menolong Sung Mi langsung terdiam seketika saat aku memberikan tatapan membunuhku.
Sesampai di rumah, segera kuseret ia ke kamar dan masuk ke kamar mandi. Kutampar pipinya berkali-kali dan menyemprotnya dengan air shower yang dingin. Sudah kubilang bahwa aku tak akan mengampunimu, Mati kau sekarang !

“Bitch ! kau benar-benar brengsek ! beraninya kau bermain-main denganku ! kau tidak tahu siapa aku ! aku bisa saja membunuhmu sekarang tapi tidak,,,itu terlalu baik untukmu ! lebih baik aku menyiksamu perlahan-lahan hingga kau memohon-mohon padaku untuk kubunuh ! WANITA MURAHAN ! SEKALI PELACUR TETAP PELACUR !”

“Tuan,,,ampun,,,kumohon,,,ampuni aku,,,dengarkan dulu,,,penjelasanku,,,” katanya sambil berusaha menghindari semprotan air dingin dariku.

“TIDAK ADA AMPUN UNTUKMU ! BRENGSEK !” setelah mengatakan itu, aku langsung membenamkan kepalanya ke dalam bath up yang telah dipenuhi air. Ia berusaha memberontak tapi tenaganya tak lebih besar dari tenagaku.

“Boss, hentikan !” Shindong menarik lenganku dan berniat menghentikan aksiku menyiksa Sung Mi.

“Wae ?! KAU MEMBELANYA ?! KAU MEMBELA PELACUR INI ?! ATAU KAU INGIN MENIKMATINYA JUGA SEPERTI AKU DAN AHJUSSHI TADI ?!” bentakku.

“Anni,,,mianhe Boss,,,Siwon-sshi ingin bertemu denganmu dan ia sudah menunggu di bawah, ia bilang ini penting”. Katanya.

“Aarrgghh ! mengganggu saja !” kulepaskan Sung Mi dan kulihat ia berusaha menghirup oksigen sebanyak-banyaknya. Huh ?! kuijikan sekarang kau menghirup oksigen karena itu adalah hal terakhir yang bisa kau lakukan, aku pasti akan membunuhmu setelah ini !

Aku menemui Siwon di ruang tamu dan kulihat ia bersama seorang pria paruh baya dengan wajah babak belur.

“ada apa, Siwon-sshi ? aku sedang sibuk sekarang, katakan keperluanmu secepatnya !”

“Perkenalkan dirimu !” kata Siwon pada pria di sampingnya dan mendorong pria itu berlutut.

“Park Jin Young imnida,,,” pria itu memperkenalkan diri.

Park Jin Young ? bukankah itu nama paman Sung Mi ? apa ia paman Sung Mi ?

“Nde, ia paman Sung Mi,,,Young Woon-sshi !” Siwon seolah membenarkan pikiranku.

“Aku,,,bertemu Sung Mi beberapa hari lalu di pusat perbelanjaan,,,aku segera membawanya ke China dan memaksa ia mencari uang untukku,,,karena aku butuh uang,,,eemmhh,,,aku memaksanya menjadi,,,pelacur,,,” cerita pria itu setelah Siwon memukul kepalanya.

Mataku membulat mendengar ceritanya, ia memaksa Sung Mi melacur ? jadi Sung Mi melakukannya karena terpaksa ? jadi,,,

“Aku orang pertama yang menyewanya tapi jujur awalnya aku tidak tahu jika yeojja yang kusewa adalah Sung Mi,,,saat bertemu dengannya, aku sadar dia adalah Sung Mi-mu jadi kubujuk ia untuk menceritakan apa yang terjadi padanya tapi waktu itu pamannya berhasil membawa Sung Mi pergi ! baru hari ini aku berhasil menangkap orang ini tapi maaf Sung Mi tak ada bersamanya ! mungkin kau mau menghajarnya dulu, Young Woon-sshi ?” kata Siwon sambil tersenyum evil pada Jin Young.

Aku langsung berlari menuju kamar meninggalkan Siwon, dan aku benar-benar terkejut melihatnya telah tergolek di samping ranjang dengan pergelangan tangan bersimbah darah.

“SUNG MI ! SHINDONG, CEPAT PANGGIL AMBULANS ! SIAPA SAJA CEPAT PANGGIL AMBULANS !” teriakku sambil menggendongnya keluar dari kamar.

Tidak ! tidak boleh seperti ini ! Sung Mi ku tidak boleh pergi lagi meninggalkanku, ia harus mendengar permintaan maafku !

Selama dokter mengoperasi Sung Mi, aku menunggu panik di luar ruangan. Duduk, berdiri, mondar-mandir, dan selalu menggumamkan nama Sung Mi. Bagaimana jika ia pergi sebelum aku sempat minta maaf ? aku sudah begitu menyakitinya, apa aku pantas mendapatkan maaf darinya ? aku benar-benar brengsek ! aku brengsek !

Perlahan aku pun duduk dan menunduk, tanpa kusadari mataku mulai basah dan mengeluarkan butiran air mata untuk pertama kali dalam hidupku, sejak terakhir kali aku menangis saat balita. Siwon menghampiriku dan menepuk pundakku memberi semangat lalu disusul dengan Shindong.

“Ia akan baik-baik saja, Boss ! ia pasti akan kembali padamu ! Ia mencintaimu !” Kata Shindong.

“Ia mencintaiku ? benarkah ?” tanyaku frustasi, Shindong dan Siwon mengangguk.

“ia menceritakan padaku, bagaimana inginnya ia kembali padamu saat pertemuan kami,,,ia selalu memikirkanmu dan sangat ingin kau menemukannya kemudian menyelamatkannya lagi seperti saat kau membelinya dari Hyuk Jae” kata Siwon.

Aku bersumpah akan membunuh diriku sendiri jika Sung Mi benar-benar pergi sekarang ! dan tidak berapa lama dokter keluar dari ruang operasi, aku pun langsung menyerbunya.

“Bagaimana keadaannya ? ia selamat, khan ?” tanyaku sambil menarik kerah jas putihnya.

“Tuan,,,aku tahu kau panik,,,tapi jangan seperti ini !” kata dokter itu sambil berusaha melepaskan cengkeraman tanganku.

“Ia selamat ! saya harap tuan bisa lebih menjaganya, mulai sekarang ! nyaris saja ia keguguran” lanjutnya setelah aku melepaskan cengkeramanku.

“Apa ?! keguguran ?! jadi maksudmu, ia sedang mengandung ?!” lagi-lagi aku menarik kerah jasnya.

“ii,,,iya,,,tuan,,,baru 3 minggu,,,kumohon lepaskan aku !” jawabnya ketakutan dan segera pergi saat aku melepaskannya lagi.

Aku masuk ke ruang rawatnya dan melihatnya masih memejamkan mata, kuraba pelan perutnya yang masih datar. Disini, di perut ini sedang tumbuh janin dari darahku, benih dari tubuhku ! di perut ini nantinya akan lahir keturunanku, dan apa yang baru saja kulakukan ? aku hampir saja membunuhnya bahkan sebelum ia bisa merasakan hidup yang sebenarnya.

Aku cium kening Sung Mi, dan perlahan kurasakan air mata menetes lagi dari mataku.

“tuan,,,” ia membuka mata dan memanggilku pelan.

“Aku disini,,,aku disini, chagi,,,”

“mianhe,,,mianhe,,,aku sudah membuat tuan marah,,,aku,,,ummphh” aku menghentikan kata-katanya dengan menciumnya lembut.

“disini,,,ada anak kita,,,bagaimana bisa aku menyakitimu seperti itu ?! aku benar-benar bodoh ! mianhe, Sung Mi ! jeongmal mianhe,,,” kataku setelah melepaskan ciumanku dan meraba perutnya.

“Tuan,,,tahu,,,kalau aku hamil ?” tanyanya ragu.

“Nde,,,kenapa kau berbuat senekat itu, chagiya ? kenapa kau mau bunuh diri dan membawa anak kita pergi ?”

“mianhe,,,mianhe tuan, aku takut,,,aku bingung,,,aku milikmu tapi kau membuangku, aku tidak punya siapa-siapa lagi ! aku tidak mau kau membenciku, tuan,,,hiks” ia semakin menangis.

“Sung Mi, berhenti memanggilku tuan ! mulai sekarang panggil aku oppa, arraseo ?! dan segera setelah kau sehat, kita akan menikah !”

“Menikah,,,? Tuan,,,eh maksudku oppa, ingin menikah denganku ?”

“Nde, aku jatuh cinta padamu ! Saranghaeyo, Sung Mi,,,”

“Nado, oppa,,,”


                                                            ~THE END~

3 komentar:

  1. Annyeong, naneun Eun Seok a.k.a Yura imnida...
    jeongmal gomawo yaa udh posting beberapa FF abal2 qhu ini *bow*

    BalasHapus
  2. wah keren ffnya.
    Ya walaupun kupikir sung mi berkhianat.
    Eh gg taunya dia dipaksa pamannya yg jahat itu.
    Seharusnya kangin langsung aja bunuh tuh orang.

    BalasHapus
  3. Aku suka ffnya...ceritanya keren

    BalasHapus