Senin, 15 Oktober 2012

??????



CAST : leeteuk
hyun ra
Type : ONE SHOOT
 Facebook : http://www.facebook.com/vievvieenannovinavino.ratunyayadong



Hyun Ra POV
Aku tak pernah menyangka bahwa kesempatanku bertemu dengan Leeteuk (Leader Super Junior) akan menjadi sesuatu yang tak pernah terlupakan…
Sebelumnya, aku ingin memperkenalkan diri…
Annyeonghaseyo, Lee Hyun Ra imnida… Aku bekerja sebagai wartawan di sebuah redaksi majalah milik ahjussi-ku sendiri. Aku sangat menyukai pekerjaan ini. Bukan hanya karena dapat bertemu dengan artis dan actor, tapi juga karena pekerjaan ini adalah impianku sejak kecil. Baiklah, akan kuceritakan apa yang terjadi saat aku mewawancarai seorang Leader Super Junior.
Tidak seperti biasanya aku paling malas jika mendapat tugas wawancara khusus dengan seorang actor tampan sekalipun. Tapi pada saat itu, begitu ada tugas dari ahjussi untuk mewawancarai Leeteuk untuk rubrik profil mingguan, aku langsung cabut.
Janji wawancara dengan Leeteuk telah disepakati di sebuah apartment milik seorang produser. Ketika aku sampai di tempat yang dimaksud, Leeteuk telah menungguku. Ini adalah kali pertama aku bertemu langsung dengannya secara pribadi. Saat pertama bertemu Leeteuk terkesan cuek dan dingin. Namun karena dia sudah menyanggupi, dia mempersilahkan aku masuk. Ruang tamu yang tidak terlalu luas sedikit membuatku tegang. Namun ketegangan itu mereda ketika Leeteuk membawa dua gelas minuman dingin sambil mempersilahkan aku untuk menikmati minuman yang telah dihidangkan.
“Kamsahamnida, Leeteuk-ssi” kataku.
“Apa yang ingin kau tanyakan? Waktuku sangat terbatas, jangan lebih dari satu jam.” tutur Leeteuk.
Gaya ketus Leeteuk sempat membuat aku gugup. Apalagi dengan penampilannya sore itu yang membuat jantungku makin berdebar-debar. Bayangkan saja, dia hanya memakai kaos putih ketat nan tipis dengan celana hitam pendek.
“Saya hanya ingin mendengar cerita pengalaman yang mengesankan dari anda selama menjadi leader Super Junior…” aku mengawali pertanyaan dengan bahasa yang formal.
“Hahaha…” dia tertawa pelan. Aku menjadi bingung dengan tingkahnya. Apakah pertanyaanku ini konyol?
“Kau tak perlu bertanya seformal itu. Lagipula tidak ada kamera disini. Disini hanya ada kita berdua. Panggil saja aku dengan sebutan ‘oppa’… Arasso?”
Mwo? Ternyata orang ini sangat cepat beradaptasi. Tak heran jika dia adalah leader dari boyband terkenal.
“Hmm.. Baikah.. O..oppa…” jawabku gugup.
“Ngomong-ngomong, siapa namamu? Aku belum menanyakan namamu sejak tadi.” tanyanya lagi.
“Lee Hyun Ra imnida…”
“Baiklah Hyun Ra-ah… Aku akan menjawab pertanyaanmu….”
Wawancara semakin menarik dan hangat dan sepertinya Leeteuk oppa *mulai sekarang aku harus memanggilnya dengan tambahan ‘oppa’^^* lupa bahwa dia membatasiku hanya satu jam. Sebab aku datang pada jam 5 sore, tetapi saat ini jam telah menunjukkan pukul 6.30. Sampai pada suatu ketika usai melontarkan satu pertanyaan pribadi tentang orang yang menjadi dambaan hatinya, Leeteuk oppa menatapku tajam.
“Orang itu mirip dengan kamu” kata Leeteuk oppa seraya tersenyum.
Aku menelan ludah, mana mungkin seorang Leader Super Junior yeojachingunya seperti aku. Dengan sedikit ge-er, aku menanyakan apakah dia juga wartawan?
“Ah, bukan. Dia belum berkarir.” Leeteuk oppa tertawa.
Tetapi kemudian di terdiam dan menatapku lebih tajam. Aku membalas tatapannya pula sambil menebak apa yang akan dia lakukan. Leeteuk oppa terus menatapku sambil sesekali mengibaskan rambut blonde-nya. Aku semakin gugup dibuatnya.
Tiba-tiba Leeteuk oppa mendekatiku dan meletakkan kedua tangannya diatas bahuku. Kedua wajah kami hanya berjarak satu jingkal. Semakin dag-dig-dug saja jantungku ini. Bau tubuh Leeteuk oppa yang sangat wangi menyengat di hidung dan pikiranku.
“Kau mirip dia” katanya.
Tiba-tiba wajahnya semakin mendekat. Sepertinya dia mencoba menciumku. Aku sangat ingin mendorong tubuhnya menjauh dariku, tetapi tubuhku seakan kaku dan tak dapat bergerak. Kurasakan bibirnya yang hangat mengulum bibir bawahku. Aku pasrah saja dengan perlakuannya. Perlahan aku membalas ciumannya dan kurasakan tangannya telah bergerilya meraba dadaku.
Leeteuk oppa menghentikan aksinya dan menatapku dengan tajam. Tatapannya kali ini agak lama. Namun tiba-tiba dia tersenyum sambil membuka kaos tipisnya. Yang kulihat sekarang adalah chocolate abs-nya. Lalu dia membuka celana sekaligus celana dalamnya. Pemandangan ini sungguh memalukan, tetapi mataku terus tertuju di bagian selangkangnya. Kini dia mencoba membuka kancing kemejaku tanpa ijin dariku. Entah mengapa aku tetap pasrah dan tak berkutik. Sekarang kami tak berbalut pakaian apapun. Lalu dia menggendongku ala bridal style menuju kamar.
Setibanya di kamar, dia merebahkan tubuhku di atas kasur. Beberapa detik kemudian, Leeteuk oppa telah berada tepat diatasku lalu mengulum lagi bibirku. Dia membuatku semakin horny. Akhirnya kubalas ciumannya dengan sesekali menggigit bibir atasnya.
“Ahh… Ssshhh.. Hmm…” tanpa kusadari suara erangan itu keluar dari mulutku.
“Kau menikmatinya?” Tanya Leeteuk oppa di jeda ciuman panas ini. “Oke. Kita pindah ke level selanjutnya.” Lanjutnya
Kurasakan puting buah dadaku ditekan-tekan. Jujur, aku menikmatinya. Tiba-tiba tangan nakal Leeteuk oppa berpindah di daerah Mrs. V-ku. Ia memasukkan dua jarinya di lubang terlarang itu.
“S…ssakit…” aku merasa kesakitan karena jarinya semakin menusuk lubangku.
“Bertahanlah.. Setelah ini tidak akan sakit..” kata Leeteuk oppa sambil mengeluarkan jarinya yang telah basah.
Leeteuk oppa menuding miliknya untuk dimasukkan kedalam Mrs. V-ku. Begitu seluruh miliknya masuk ke dalam lubangku, ia menarik, menekan, menarik, dan terus menekannya hingga kami menjerit keras, sampai akhirnya cairan segar itu muncrat dan sebagian terkena wajah kami.
“Ahhhh………. Kau puas?” Tanya Leeteuk oppa sambil membersihkan cairan it dari wajahnya.
“Hm… A..a..agak….” jawabku terbata-bata.
“Sepertinya ini masih belum memuaskan. Ayo kita lanjut ronde kedua!” serunya dengan penuh semangat.
Leeteuk oppa menciumi leher dan telingaku. Aku jadi mulai terangsang lagi. Ciumannya begitu lembut dan menggairahkan. Dia menjilati tubuhku dari atas sampai bawah. Bahkan kedua pantatku dijilati olehnya. Aku makin terangsang ketika tangannya menyusup ke balik tanganku dan memegang kedua payudaraku. Aku merasakan kenikmatan yang menghanyutkan. Leeteuk oppa meraba-raba dan menggelitik Mrs.V-ku dengan pola gerakan yang aneh namun menghanyutkan. Aku merasa geli sampai tubuhku mengejang-ngejang. Ia mulai menjilat-jilati Mrs.V-ku terus-menerus. Aku berpura-pura mengatupkan kakiku dan menutupi kemaluanku dengan telapak tanganku. Dengan cepat Leeteuk oppa mencegah dan mulai mendekatkan mulutnya pada Mrs.V-ku. Hatiku berdebar-debar menantikan serangannya. Sedetik kemudian aku melenguh panjang sekali. Leeteuk oppa benar-benar hebat! Tak lama kemudian aku orgasme. Kemudian kami melanjutkannya semalaman penuh..
Keesokan harinya, pukul 07.00
Leeteuk POV
Aku terbangun dengan kondisi tubuhku yang sangat lemah pagi ini. Sepertinya aku kecapean karena semalaman bekerja keras. Kucari sosok Hyun Ra di kamar ini, tapi aku tak melihatnya. Aku pun melangkah keluar dan melihat selembar kertas dengan tulisan di meja yang ada di ruang tamu. Kubaca tulisan di kertas itu..
Leeteuk oppa,
Tak perlu berterimakasih kepadaku atas kejadian semalam…
Aku pulang dulu..
“Aiisshh…. Aku lupa meminta nomor teleponnya…!!” batinku
Kuletakkan kembali kertas itu di meja. Kulirik sebuah block note yang tak jauh dari kertas yang kuletakkan itu. Aku tersenyum lebar melihatnya. Kuyakin itu block note milik Hyun Ra yang tertinggal. Dia pasti akan kembali.
Beberapa menit kemudian, terdengar suara bel di pintu apartment. Aku bergegas membukanya.
“Hyun Ra-ah!!”
 
-The end-

silahkan berikan komentarmu :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar